Faktor Pertimbangan Space Maintainer

Ada  beberapa  hal  penting  yang  perlu dipertimbangkan  ketika  space  maintainer  akan  digunakan setelah  gigi  decidui/susu  tanggal  sebelum  waktunya  (premature  loss):
1.   Time elapsed since loss (selang waktu kehilangan gigi decidui)
  Penyempitan ruang  biasanya terjadi dalam periode  waktu 6 bulan pertama setelah ekstraksi/pencabutan gigi decidui. Sehingga apabila gigi decidui dicabut dan semua faktor menunjukkan akan kebutuhan penggunaan space maintainer, sebaiknya alat space maintainer itu dipasang segera setelah pencabutan dilakukan. Oleh karena itu,, sedapat mungkin alat penahan ruang diremcanakan terlebih dahulu sebelum dilakukan pencabutan. 

2.   Dental age of the patient (usia gigi pasien)
     Usia  kronologis pasien  tidak  sepenting usia  perkembangan gigu pasien. Waktu erupsi rata2 gigi permanen tidak memengaruhi pengambilan keputusan mengenai pemakaian alat penahan riang atau space maintainer karena waktu erupsi gigi permanen sangat bervariasi pada setiap individu. Berdasarkan observasi, Gron mempelajari bahwa munculnya gigi permanen didasarkan pada jumlah perkembangan akar,  seperti yang dilihat pada foto radiograf, dimana Gron menemukan gigi erupsi ketika 3/4 dari perkembangan akarnya  telah  terbentuk, terlepas dari usia kronologis anak. Nampaknya  pendapat  ini  lebih  dapat dipercaya daripada  hanya memperkirakan  saat  erupsi  gigi berdasarkan  waktu  rata-rata  erupsi  gigi  permanen. 
    Namun, gigi  decidui  yang  tanggal  secara dini  akan  mempengaruhi  waktu  erupsi gigi permanen. Beberapa studi menunjukkan bahwa kehilangan molar decidui sebelum umur 7 tahun akan mengakibatkan keterlambatan munculnya gigi permanen,sedangkan hilangnya gigi decidui setelah 7 tahun akan mengakibatkan cepat munculnya gigi permanen. Dengan kata lain ,jika kehilangan gigi decidui molar pertama pada usia 4 tahun,  maka munculnya gigi premolar akan terlambat sekitar 1 tahun (gigi akan muncul atau erupsi ketika akar gigi telah komplit terbentuk). Dan apabila decidui molar yang sama tanggal pada usia 6 tahun,  keterlambatan sekitar 6 bulan (munculnya akan terjadi ketika perkembangan akar selesai). 

3.  Amount of bone covering the unerupted tooth (jaringan tulang yang menutupi gigi permanen yang belum erupsi) 
    Prediksi munculnya gigi tidak bisa hanya mengandalkan perkembang akar gigi dan pengaruh waktu saat tanggalnya gigi decidui,  tetapi juga berdasarkan tebal-tipisnya tulang diatas gigi permanen yang belum erupsi. Apabila masih ada selapis tulang yang menutupi gigi permanen, hal itu menandakan bahwa erupsi gigi permanen masih cukup lama sehingga dalam hal ini space maintainer diindikasikan. Sebagai pedoman yang dapat dipakai untuk memprediksi erupsi gigi adalah gigi premolar biasanya membutuhkan waktu 4-5 bulan untuk bergerak menembus jaringan tulang sebanyak 1 mm yang diukur dari foto radiograf bite-wing. 
    Namun,  apabila tulang yang menutupi gigi permanen telah rusak karena infeksi maka perkiraan erupsi gigi berdasarkan perkembangan akar dan saat eksfoliasi tidak dapat diandalkan.  Dalam situasi ini, biasanya gigi permanen akan erupsi lebih cepat meskipun akar yang terbentuk masih pendek.

4.  Sequence of the eruption of teeth (urutan erupsi gigi)
     Hubungan antara tahap perkembangan gigi dan erupsi gigi permanen yang bertetangga dengan ruang bekas gigi sulung yang hilang secara dini merupakan hal penting yang harus diawasi, karena penutupan ruang dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan gigi permanen. Jumlah penutupan ruang akan minimal, apabila gigi molar pertama permanen sudah mencapai erupsi sempurna ketika gigi molar sulung tanggal. Hal yang sama juga akan terjadi pada kehilangan dini gigi molar kedua sulung dan gigi molar kedua permanen sedang aktif erupsi. Sebagai contoh, jika gigi molar kedua sulung tanggal secara dini dan gigi molar kedua permanen lebih dahulu erupsi daripada gigi premolar kedua, ada kemungkinan gigi molar kedua permanen mendorong dengan kuat gigi molar pertama permanen ke arah mesial dan mengisi ruang yang tersedia untuk gigi premolar kedua. Begitu pula dalam kasus erupsi gigi insisif permanen lateral, tekanan erupsi dapat menyebabkan gigi kaninus sulung bergeser ke ruang bekas tempat pencabutan gigi molar pertama sulung. Hal tersebut menyebabkan pergeseran garis tengah lengkung rahang ke arah daerah pencabutan dini (Taylor dan Full, 1994).

5.   Delayed eruption of the permanent tooth (Terlambatnya erupsi  gigi  permanen)
      Erupsi  gigi  dapat  bervariasi  pada  setiap  individu. Apabila  variasi  ini  berada  dalam  waktu 6 Bulan  sampai 1 tahun, masih  dianggap  normal. Erupsi  gigi  pada  anak  perempuan  umumnya  lebih  cepat  dibandingkan  anak  laki-laki. Fakta  lain  yang  juga  ditemukan  bahwa  bila  gigi  sulung  hilang  secara  Dini  pada  saat  usia 4-5tahun, gigi  permanen  penggantinya  akan  terlambat  bererupsi. Sebaliknya, bila  waktu  hilangnya  gigi  sulung  tersebut  berdekatan  dengan  waktu  eksfoliasi  normalnya, gigi  permanen  penggantinya  akan  lebih  cepat  erupsi.
     Kadang-kadang  dokter  gigi  menganggap  sebuah  gigi  permanen  terlambat  perkembangannya  sehingga  erupsinya  pun  akan  terlambat  pula. Namun, tidak  jarang  impaksi  parsial  atau  penyimpangan  arah  erupsi  gigi  permanen  menyebabkan  erupsi  gigi  terlambat. Dalam  kasus  erupsi  terlambat  seperti  ini  perlu  segera  dilakukan  pencabutan  gigi  sulung, kemudian  dibuat  dan  di  pasang  sebuah  alat  penahan  ruang  yang  memungkinkan  gigi  permanen  erupsi  dalam  posisi  yang  normal. Jika  gigi  permanen  antagonisnya  sudah  erupsi, disarankan  untuk  membuat  stop  oklusal  pada  alat  penahan  ruang  untuk  mencegah  supraerupsi  gigi  antagonis  tersebut  selama  pemakaian  alat  penahan  ruang.

6.  Congenital absence of the permanent teeth (Agenesis atau anondonsia gigi permanen)
       Jika  benih  gigi  permanen  tidak  ada  secara  kongenital, drg  harus  mempertimbangkan  apakah  perlu  mempertahankan  ruang  selama  beberapa  tahun  atau  membiarkan  terjadi  penutupan  ruang. Hal  ini  penting  untuk  menentukan  apakah  akan  dilakukan  pemasangan  alat  penahan  ruang  sampai  waktu  yang  tepat  untuk  pembuat  gigi  tiruan, atau  menggunakan  alat  ortodontik  untuk menggeser  gigi  tetangga  sehingga  terjadi  penutupan  ruang. Pasien  seperti  ini  penting  dikonsultasikan  dengan  ahli  ortodontik.
     Jika  keputusan  yang  diambil  membiarkan  terjadinya  penutupan  ruang, pergeseran  gigi  di  dekat  ruang  tersebut  pada  posisi  yang  diinginkan  (bodily  movement) jarang  terjadi. Biasanya  dibutuhkan  bantuan  peralatan  ortodontik  untuk  mencapai  hal  itu.

Comments

Popular posts from this blog

Oral Lichen Planus (Definisi, Etiologi, Patogenesis, Gambaran Klinis, Potensi Malignansi, Diagnosis dan Perawatan Lichen Planus)

Definisi dan Perbedaan Space Maintainer dengan Space Regainer

Periodontitis Agresif (Lokalisata dan Generalisata)