Denture Stomatitis

DENTURE STOMATITIS
1.  Definisi
Denture stomatitis adalah reaksi patologis dari mukosa yang ditutupi gigi tiruan.1 Denture stomatitis dikenal juga sebagai denture sore mouth, denture induced stomatitis, denture-related stomatitis, inflammatory papillary hyperplasia, serta chronic atrophic/erythematous candidiasis, yang mana terdiri dari inflamasi ringan pada membran mukosa dibawah gigi tiruan, biasanya pada gigi tiruan penuh rahang atas atau gigi tiruan lepasan (removable maxilla).2,3,4 Lokasi paling sering dari denture stomatitis adalah mukosa palatal dibawah gigi tiruan, jarang terjadi pada mukosa mandibula.5 Kondisi ini dikarakteristikkan dengan tingkat eritema yang bervariasi, kadang-kadang disertai dengan pethecial hemorrhage. Meskipun tampilan klinisnya terlihat mencolok, prosesnya jarang bergejala (asimtomatik). Biasanya pasien juga mengaku memakai gigi tiruan secara terus menerus dimana pasien hanya melepaskan gigi tiruan secara berkala untuk dibersihkan.2
Gigi tiruan berfungsi sebagai wahana/sarana yang melindungi mikroorganisme dari pengaruh fisik seperti aliran saliva. Mikroflora tersebut kompleks yaitu selain Candida terdapat beberapa jenis bakteri yang umum seperti Streptococcus, Veillonella, Lactobacillus, Prevotella (dulunya bacteroides), dan Actinomyces. Tidak diketahui sejauh mana bakteri ini berperan dalam patogenesis denture stomatitis.5

2. Etiologi dan Patogenesis
            Etiologi dari denture stomatitis masih kontroversial apakah denture stomatitis disebabkan oleh infeksi aktual dari Candida albicans atau respon jaringan terhadap berbagai mikroorganisme yang tinggal di bawah denture.2 Candida albicans paling sering dikaitkan dengan denture stomatitis disertai faktor penyebab lainnya. Hal ini kemudian disebut sebagai candida-associated denture stomatitis.1 Selain itu klinisi (dokter gigi) juga harus melihat kemungkinan bahwa reaksi tersebut bisa disebabkan oleh desain denture yang salah atau tidak tepat yang mana menyebabkan tekanan pada mukosa, tidak membuka gigi tiruan di malam hari (di pakai saat tidur), alergi terhadap basis gigi tiruan atau karena tidak sempurnanya proses curing pada akrilik denture.2,6 Jadi penyebab utama denture stomatitis adalah karena adanya denture di dalam rongga mulut dan terkait dengan penggunaan denture sepanjang hari dan pada saat malam.1
Denture dapat menyebabkan sejumlah perubahan ekologi, termasuk:
a.    Perubahan pada flora rongga mulut.
b.   Saliva yang ada diantara gigi tiruan rahang atas dan mukosa mungkin memiliki pH lebih rendah dari biasanya.
c. Akumulasi plak mikrobial (bakteri dan/jamur) antara permukaan mukosa dari denture dan palatum.  Pada beberapa orang, penyebabnya tampak terkait dengan plak nonspesifik. Plak ini mengalami perkembangan bertahap, dan kemudian organisme Candida berkolonisasi dan tidak ada peningkatan produksi proteinase aspartil dari Candida yang terlibat, aliran saliva yang menurun dan pH saliva yang rendah di bawah denture kemungkinan akan menyebabkan menigkatnya aktifitas enzimatik Candida yang tinggi, yang mana dapat menyebabkan inflamasi.
d. Jamur (yeast) misalnya candida diisolasi pada lebih dari 90% pada pasien dengan denture related stomatitis, tapi bahkan 66% pemakai gigi tiruan memilikinya. Organisme yang paling sering diisolasi adalah Candida albicans.
e.    Denture related stomatitis tidak secara eksklusif terkait Candida., tetapi kadang-kadang faktor lain seperti infeksi bakteri atau iritasi mekanis dapat berperan.
f.   Pemeriksaan histologis dari jaringan lunak di bawah gigi tiruan menunjukkan respon proliferatif atau degeneratif dengan keratinisasi yang berkurang dan epitel yang lebih tipis.yang mana menyebabkan tekanan pada mukosa, tidak membuka gigi tiruan di malam hari (di pakai saat tidur), alergi terhadap basis gigi tiruan atau karena tidak sempurnanya proses curing pada akrilik denture.2,6 Jadi penyebab utama denture stomatitis adalah karena adanya denture di dalam rongga mulut dan terkait dengan penggunaan denture sepanjang hari dan pada saat malam.1

Denture dapat menyebabkan sejumlah perubahan ekologi, termasuk:
a.    Perubahan pada flora rongga mulut.
b.   Saliva yang ada diantara gigi tiruan rahang atas dan mukosa mungkin memiliki pH lebih rendah dari biasanya.
c. Akumulasi plak mikrobial (bakteri dan/jamur) antara permukaan mukosa dari denture dan palatum.  Pada beberapa orang, penyebabnya tampak terkait dengan plak nonspesifik. Plak ini mengalami perkembangan bertahap, dan kemudian organisme Candida berkolonisasi dan tidak ada peningkatan produksi proteinase aspartil dari Candida yang terlibat, aliran saliva yang menurun dan pH saliva yang rendah di bawah denture kemungkinan akan menyebabkan menigkatnya aktifitas enzimatik Candida yang tinggi, yang mana dapat menyebabkan inflamasi.
d. Jamur (yeast) misalnya candida diisolasi pada lebih dari 90% pada pasien dengan denture related stomatitis, tapi bahkan 66% pemakai gigi tiruan memilikinya. Organisme yang paling sering diisolasi adalah Candida albicans.
e.    Denture related stomatitis tidak secara eksklusif terkait Candida., tetapi kadang-kadang faktor lain seperti infeksi bakteri atau iritasi mekanis dapat berperan.
f.   Pemeriksaan histologis dari jaringan lunak di bawah gigi tiruan menunjukkan respon proliferatif atau degeneratif dengan keratinisasi yang berkurang dan epitel yang lebih tipis.
g. Masih belum jelas mengapa hanya beberapa denture-wearers berkembang denture stomatitis sedangkan sebagian lainnya tetap terlihat sehat. Pasien dengan denture related stomatitis tidak memiliki defek serius pada sel mediasi imun tapi terkadang defisit migration-inhibition factor (MIF) dan overactive sel T supresor dan limfosit lainnya atau defek fagosit.3

3.      Faktor Predisposisi
Denture stomatitis lebih banyak ditemukan pada pasien usia pertengahan atau tua (geriatri). Penelitian yang dilakukan pada pasien tua yang menggunakan denture, 70% terdapat denture stomatitis.1,6 Ada beberapa faktor predisposisi yaitu diantaranya:
·      Diabetes mellitus,
·      Diet tinggi karbohidrat,
·      Xerostomia,
·      Antibiotik spektrum luas,
·      Defisiensi nutrisi,
·      Imunosupresi dikarenakan penyakit atau pengunaan steroid.1
·      Faktor-faktor yang biasanya tidak signifikan, meliputi alergi dental material dan merokok.3

4.  Gambaran Klinis
-  Eritema dan edema pada mukosa yang berkontak dengan permukaan gigi tiruan, biasanya gigi tiruan penuh rahang atas (eritema terbatas pada area yang ditutupi gigi tiruan). Mukosa di bawah gigi tiruan rahang bawah jarang terlibat.
-       Biasanya tidak memiliki gejala.
-       Komplikasi yang jarang terjadi, meliputi:
a.   Angular stomatitis. (Tapi, Greenberg, dkk (2008) mengatakan sebesar 30% dari pasien denture stomatitis juga memiliki angular cheilitis, yang mana hanya mengenai 10% dari pengguna denture tanpa denture stomatitis).5
b.      Hiperplasia papila di palatum.3
-    Infeksi fungal dalam bentuk koloni permukaan putih atau plak dapat diamati pada permukaan mukosa.1

Newton (1962) adalah orang pertama yang mengajukan klasifikasi denture stomatitis. Menurut aspek atau gambaran klinis lesi pada mukosa yang terinflamasi dibawah maxillary complete dentures, Newton mengklasifikasikan denture stomatitis kedalam 3 tipe:7
Tipe 1  : Sebuah inflamasi sederhana atau simple yang terlokalisir (pinpoint hiperemi).3,7
Tipe 2  : Area eritema diffuse yang lebih besar yang melibatkan sebagian atau    seluruh mukosa yang ditutupi gigi tiruan.3,7
Tipe 3 : Tipe granular (inflammatory papillary hyperplasia) umumnya melibatkan bagian tengah dari palatum keras dan alveolar ridge.3,7

5.      Gambaran Histopatologi

Walaupun sering dihubungkan dengan Candidia albicans namun hasil biopsi dari denture stomatitis jarang menunjukkan hifa Candida yang sebenarnya berpenetrasi ke lapisan keratin pada epitelium. Selain itu, jika mukosa palatal dan permukaan jaringan yang berkontak dengan denture di swab dan kemudian hasil swab tersebut di lakukan streak (penggoresan) pada saboroud’s agar maka akan terlihat kolonisasi jamur yang banyak.2 Pewarnaan gram smear menunjukkan hifa dan beberapa bentuk jamur (yeast) yang telah berproliferasi diantara basis gigi tiruan dan mukosa.8 Sedangkan untuk pemeriksaan histologis dari jaringan lunak di bawah gigi tiruan menunjukkan respon proliferatif atau degeneratif dengan keratinisasi yang berkurang dan epitel yang lebih tipis.3

6.   Diagnosis dan Diagnosis Banding
Penegakan diagnosis dari Candidiasis biasanya ditegakkan melalui tanda-tanda klinis dan dapat dikombinasi dengan pemeriksaan sitologi eksfoliatif. Definitif identifikasi dari organisme di dapat dengan melakukan smear/swab ataupun kultur, yang biasanya dikonfirmasi dengan adanya mycelia atau pseudohyphae atau terlihat kolonisasi yeast (jamur) yang banyak.1,2
Kondisi yang mirip denture stomatitis adalah lichen planus, allergic contact stomatitis (Stomatitis venenata), dan lupus erythematosus.


Comments

Popular posts from this blog

Oral Lichen Planus (Definisi, Etiologi, Patogenesis, Gambaran Klinis, Potensi Malignansi, Diagnosis dan Perawatan Lichen Planus)

Definisi dan Perbedaan Space Maintainer dengan Space Regainer

Periodontitis Agresif (Lokalisata dan Generalisata)